Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan
dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam,
mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta
terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan
timbale balik baik itu positif maupun negatif.
Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk
hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang
khas yang mana terkait secara timbale balik dengan keberadaan makhluk hidup
yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks
dan riil.
KOLERASI ANTARA MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN
Pengertian Ekologi
Ekologi terdiri atas dua suku kata Yunani yaitu
oikos yang berarti rumah tangga, dan logos yang berarti firman atau ilmu. Jadi
secara harfiah ekologi berarti ilmu kerumah-tanggaan. Ilmu ini mirip dengan
ekonomi secara harfiah berarti ilmu dan aturan rumah tangga; nomos adalah
bahasa Yunani yang berarti hukum atau aturan. Memang dalam ekologi banyak
terlibat ekonomi dan sebaliknya, dalam ekonomi banyak dibicarakan materi
ekologi, meskipun sering kali nama ekologi tidak disebut.
Kita mengenal beberapa definisi
dalam ekologi, misalnya:
- Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari
hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya.
- Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang
menentukan penyebaran dan kepadatan makhluk hidup.
- Ekologi adalah biologi lingkungan.
Bertolak
dari definisi “Ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungannya”, maka kita dapat mengambil sudut pandangh ekologi
untuk membahas kajian manusia dan lingkungan dengan disokong oleh segi kepentingan
manusia, yaitu oleh manusia untuk manusia. Pendekatan ini disebut pendekatan
antroposentris, bahasa Yunani anthropos berarti manusia. Ada ilmu yang disebut
sosiologi manusia, dan ada ilmu ekologi manusia
Lingkungan Hidup Manusia
Manusia hidup,tumbuh,dan berkembang dalam
lingkungan alam dan social-budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup
dalam sebuah ekosistem yakni suatu unit atau satuan fungsional dari
makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosistem terdapat komponen
biotik dan abiotik. Komponen biotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan
yang memengaruhi makhluk-makhluk hidup dfi antaranya:
- Tanah yang merupakan tempat tumbuh bagi tumbuh-tumbuhan,
di mana tumbuhan memperoleh bahan-bahan makanan atau mineral-mineral untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanah ini juga merupakan tempat tinggal
manusia dan hewan-hewan.
- Udara atau gas-gas yang
membentuk atmosfer. Oksigennya diperlukan untuk bernapas, gas
karbondioksidanya diperlukan tumbuhan untuk proses fotosintesis. Termasuk
juga nisaln ya gas-gas yang kemudian larut dalam air yang diperlukan oleh
makhluk yang hidp di dalam air.
- Air, baik sebagai tempat
tinggal makhluk-makhluk hidup yang tinggal di dalam air, maupun air yang
berbentuk sebagai uap yang menentukan kelembaban dari udara, yang besar
pengaruhnya bagi banyaknya makhluk hidup yang hidup di darat.
- Cahaya, terutama cahaya
matahari banyak mempengaruhi keadaan makhluk-makhluk hidup.
- Suhu atau temeperatur,
merupakan juga factor lingkungan yang sering besar pengaruhnya terhadap
kebanyakan makhluk-makhluk hidup. Tiap makhluk hidup mampunyai batas-batas
pada suhu dimana mereka dapat tetap hidup.
- Sedangkan komponen biotik
di antaranya adalah:
- Produsen, kelompok inilah
yang merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan dari zat-zat
anorganik, umumnya merupakan makhluk-makhluk hidup yang dapat melakukan
proses fotosintesis. Termasuk kelompok ini adalah tumbuhan yang memiliki
klorofil.
- Konsumen, merupakan
kelompok makhluk hidup yang menggunakan atau makan zat-zat organic atau
makanan yang dibuat oleh produsen. Temasuk ke dalam kelompok ini yaitu
hewan-hewan dan manusia.
- Pengurai adalah makhluk
hidup atau organisme yang menguraikan sisa-sisa atau makhluk hidup yang
sudah mati. Oleh pekerjaan pengurai ini zat-zat organic yang terdapat
dalam sisa-sisa atau makhluk hidup yang sudah mati itu, terurai kembali
menjadi zat-zat anorganik. Dengan demikian zat-zat anorganik ini dapat di
gunakan kembali oleh produsen untuk membentuk zat-zat organik atau
makanan. Termasuk kelompok ini misalnya, kebanyakan bakteri dan
jamur-jamur.
Selain
itu di dalam lingkungan terdapat faktor-faktor berikut ini:
- Rantai makanan yakni siklus
makanan antara produsen konsumen, dan pengurai baik di darat, laut, maupun
udara.
- Habitat di mana setiap
jenis makhluk hidup memiliki tempat hidup tertentu, dengan
keadaan-keadaaan tertentu.
- Populasi, menurut batasan
dalam ekologi populasi adalah jumlah seluruh individu dari jenis spesies
yang sama pada suatu tempat atau daerah tertentu dalam suatu waktu
tertentu. Adapun faktor-faktor yang menentukan besarnya populasi adalah:
kelahiran menambah besarnya populasi, kematian mengurangi populasi,
perpindahan keluar mengurangi populai sedangkan perpindahan ke dalam
menambah populasi.
- Komunitas, semua populasi
dari semua jenis makhluk hidup yang saling berinteraksi di suatu daerah
disebut komunitas.
- Biosfer, komunitas
bersama-sama dengan faktor-faktor abiotik di tempatnya membentuk
ekosistem. Ekosistem-ekosistem ini terdapat di seluruh permukaan bumi baik
di darat, laut, dan udara. Ekosistem-ekosistem ini berhubungan satu sama
lain dengan tidak ada batas tegas antara satu ekosistem dengan ekosistem
lainnya. Seluruh ekosistem di permukaan bumi inilah yang disebut dengan
biosfer.
PENGARUH MANUSIA PADA ALAM LINGKUNGAN
HIDUPNYA.
Jika kita menelusuri kembali sejarah peradaban
manusia di bumi ini, kita akan melihat adanya usaha dari manusia untuk
menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya, demi kelangsungan
hidup jenisnya. Pada saat manusia hidup mengembara, mereka hidup dari hasil
perburuan, mencari buah-buahan serta umbi-umbian yang terdapat di hutan-hutan.
Mereka belum mengenal perihal bercocok tanam atau bertani, dan hidup mengembara
dalam kelompok-kelompok kecil dan tinggal di gua-gua. Bila binatang buruan
mulai berkurang, mereka berpindah mencari tempat yang masih terdapat cukup
binatang-binatang buruan sebagai bahan makanan.
Akan tetapi lambat laun dengan bertambahnya
jumlah populasi mereka, cara hidup semacam itu tidak dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kemudian mereka mulai mengenal cara bercocok tanam yang masih sangat
sederhana, yaitu dengan membuka hutan untuk dibuat lading yang ditanami dengan
umbi-umbian atau tanaman lain yang telah dikenalnya sebagai bahan makanan. Rumah-rumah
mereka pada saat itu terbuat dari kayu yang beratap daun-daunan. Bilamana
kesuburan tanah tidak memungkinkan lagi untuk memperoleh panen yang mencukupi
kebutuhan, mereka berpindah mencari tempat baru yang masih memungkinkan untuk
bercocok tanam. Kembali mereka membuka hutan untuk di jadikan tempat tinggal
serta ladangnya. Dan dalam mencari tempat mereka selalu memperhatikan sumber
air, di mana mereka memilih tempat yang dekat dengan mata air, di tepi sungai,
atau danau. Selain bercocok tanam mereka mulai memelihara binatang-binatang.
Dan akhirnya mereka hidup menetap dari hasil
pengalamannya, mereka mulai dapat bercocok tanam secara lebih baik, misalnya
dengan ditemukannya system bersawah, dan lain-lain. Di sini manusia mulai
mengetahui sifat-sifat alam lingkungan hidupnya.
Tampaknya di sini manusia sedikit demi mulai
menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya. Bahkan lebih daripada itu,
manusia telah mengubah semua komunitas biologis di tempat mereka hidup.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibandingkan
dengan di hutan rimba di mana penduduknya masih sedikit serta primitif.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan
berpengaruh baik secara positif maupun secara negatif. Berpengaruh bagi manusia
karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh
tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk
menyokong kehidupannya.
SUMBER ALAM
Sumber
alam dapat digolongkan ke dalam dua bagian, yakni:
- Sumberalam yang dapat
diperbaruhi (renewable resources) atau disebut pula sumber-sumber alam
biotic. Yang tergolong ke dalam sumber ala mini adalah semua makhluk
hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
- Sumber alam yang tidak
dapat diperbaruhi (non renewable resources) atau disebut pula sebagai
golongan sumber alam abiotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam abiotik
adalah tanah,air, bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-bahan tambang
lainnya.
Sumber alam
biotic mempunyai kemampuan memperbanyak diri atau bertambah. Misalnya tumbuhan
dapat berkembang biak dengan biji atau spora, dan hewan-hewan menghasilkan
keturunannya dengan telur atau melahirkan. Oleh karena itu sumberr daya alam
tersebut dikatakan sebagai sumber daya alam yang masih dapat diperbaruhi. Lain
halnya dengan sumber daya alam abiotik yang tidak dapat memperbaruhi dirinya.
Bila sumber minyak, batu bara atau bahan-bahan lainnya telah habis digunakan
manusia, maka habislah bahan-bahan tambang tersebut. Memang benar di dalam bumi
kini masih terjadi pembentukan bahan-bahan tersebut namun pembentukannya
sangatlah lambat sehingga apa yang dibentuk berabad-abad lamanya hanya dapat
mengimbangi apa yang kita gunakan selama satu tahun, bahkan kemungkinan kurang
dari itu.
Tentunya
kesemuanya ini tergantung pada cara-cara manusia menggunakan kedua jenis sumber
alam tersebut. Sumber alam biotic dapat terus digunakan atau dimanfaatkan oleh
manusia, bila mnusia menggunakannya secara bijaksana. Bijaksana dalam
penggunaan berarti memperhatikan siklus hidup sumber alam tersebut, dan
diusahakan jangan sampai sumber alam itu musnah. Sebab, sekali suatu jenis
spesies di bumi musnah, jangan berharap bahwa jenis tersebut dapat muncul
kembali. Seyogyanya manusia menggunakan baik sumber daya biotic dan abiotik
secara tepat dan bertanggung jawab.
Penggunaan Sumber-Sumber Alam
Manusia memandang alam lingkungannya dengan
bermacam-macam kebutuhan dan keinginan. Manusia bergulat dan bersaing dengan
species lainnya dalam memenuhi keburuhan hidupnya. Dalam hal ini manusia
memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan organism lainnya, terutama pada
penggunaan sumber-sumber lainnya.
Berbagai
cara telah dilakukan manusia dalam menggunakan sumber-sumber alam berupa tanah,
air, fauna, flora, bahan-bahan galian, dan sebagainnya.
Pertanian dan Tanah
Tanah permukaan (top soil) mengandung kadar
unsur-unsur bahan makanan yang begitu tinggi dan siap digunakan oleh tanaman.
Dengan adanya kemajuan dalam bidang pertanian, penggunaan tanah untuk pertanian
daapat digunakan secara efisien untuk meningkatkan hasil pertanian. Hasil
pertanian tersebut dapat ditingkatkan baik dengan cara memperluas areal
pertanian maupun dengan meningkatkan hasil tanah pertanian yang sudah ada. Di
beberapa negara yang sedang berkembang seperti
Thailand,Burma,Malaysia,Indonesia masih ada kemungkinan perluasan area pertanian.
Tetapi dalam pelaksanaan sangat lambat karena terbatasnya modal.
Hutan
Kalau kita tinjau dari segi peranan hutan, maka
hutan dapat di golongkan ke dalam dua golongan yakni: hutan pelindung,
merupakan hutan yang sengaja diadakan untuk melindungi tanah dari erosi,
kehilangan humus, dan air tanah. Golongan kedua adalah hutan penghasil atau
hutan produksi, yaitu hutan yang sengaja di Tanami jenis-jenis kayu yang dapat
dipungut hasilnya, misalnya hutan Pinus,Damar, dan sebagainya.
Air
Air sebagai salah satu sumber alam yang terdapat
dimana-mana,di bumi, sungai, danau, lautan, dan di bawah tanah. Udara sebagai
uap air yang kesemuanya meliputi 4/5 bagian seluruh permukaan bumi. Seyogianya
manusia menggunakan air dengan baik dan berusaha mencegahnya dari
pencemarn-pencemaran yang mengganggu berjalannya fungsi vital air dalam.
Bahan Tambang
Begitu banyak mineral dan bahan tambang lainnya
yang dapat digali dan ditemui serta dimanffatkan secara seimbang dalam
kehidupan manusia. Pemakaian baja di dunia pada tahun 1967 diperkirakan
mencapai 144kilogram per kapita. Di Amerika pada tahun yang sama diperkirakan
mencapai 568 kg per kapita. Pemakaian ini cenderung akan meningkat terus dan
demikian juga dengan bahan tambang lainnya. Maka dari itu kita harus menemukan
cara untuk mrnggunakannya setepat dan sehemat mungkin mengingat bahan tambang
adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaruhi.
PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YANG TIMBUL
Masalah Erosi dan Banjir
Erosi merupakn gejala alamiah dan sering kali
pula disebut sebagai erosi geologi. Peristiwa erosi terjadi secara
perlahan-lahan terutama terjadi dengan bantuan media air di sungai yang
mengikis dasar dan tepi sungai. Peristiwa erosi ini juga dipercepat dengan
adanya penggunaan tanah yang tidak tepat oleh manusia. Kita telah menanam
tanaman di tempat yang tidak tepat. Sampai saat ini manusia masih terus
menebang hutan-hutan yang tidak diimbangi dengan penanaman kembali pohon-pohon
yang telah ditebang. Tentunya hal tersebut merugikan bagi lingkungan.
Pencemaran Lingkungan
a.
Pencemaran Tanah
Sampah-sampah industri pertanian yang
menggunakan pupuk buatan telah menyebabkan pencemaran tanah. Sampah-sampah
tersebut adalah bahan-bahan kimia yang bila terkumpul dalam jumlah tertentu
dapat membahayakan kehidupan melalui tanah di mana pepohonan tumbuh berkembang.
Bagi hewan dan manusia jumlah nitrat yang berlebihan merupakan racun. Hal
tersebut bias mengakibatkan sianosis pada anak-anak, yaitu timbulnya kesulitan
pernapasan karena terganggunya peranan hemoglobin dalam pengikatan oksigen.
Selain itu DDT merupakan indikasi pencemaran yang berbahaya pada tanah karena
bahan tersebut tidak dapat diuraikan dan dapat meresap masuk kedalam pepohonan
ataupun buah hasil penanaman kita dan hal tersebut mengakibatkan kemandulan
pada burung.
b.
Pencamaran Air
Bahan-bahan pencemar dapat tercampur dengan air
dalam banyak cara secara langsung dan tidak langsung. Misalkan melalui
pembuangan limbah pabrik, terkena pestisida, herbisida, dan intektisida yang
digunakan manusia dalam pertanian, dan sebagainya.
c.
Pencemaran Suara
Kebisingan yang terjadi di kota-kota besar
sebagian akibat dari berbagai jenis suara yang dikeluarkan mesin-mesin atau
kendaraan-kendaraan yang jumlahnya semakin meningkat secara tidak terkontrol.
Hal tersebut dalam tingkat tertentu sangat berbahaya bagi manusia karena bias
mengakibatkan ketulian, kebutaan, dan depresi.
d.
Kehutanan
Hutan merupakan kekayaan Indonesia yang tidak
ternilai harganya. Sepanjang daerah khatulistiwa, hutan di Indonesia mambentang
antara satu pulau ke pukau lainnya. Itulah, mengapa Indonesia sering disebut
Zamrud Khatulistiwa.
Hutan di Indonesia berfungsi sebagai paru-paru
dunia, karena menyerap karbon dioksida. Fungsi hutan yang lain sebagai pengatur
tata air, iklim, pencegah erosi, penyubur tanah, tempat hidup binatang-binatang,
dan sebagai tempat penyimpan kekayaan alam yang berupa hasil-hasil hutan.
Hasil hutan di Indonesia berupa berbagai jenis
kayu, seperti kayu jati, meranti, krueng, ramin, kayu besi, cendana, rotan, dan
lain-lain. Produksi hasil hutan di Indonesia merupakan penyumbang devisa
terbasar Negara kedua setelah minyak dan gas bumi. Ekspor Indonesia dari hasil
kehutanan pada awalnya berupa kayu gelondong (log), dengan Negara tujuan ekspor
utama adalah Jepang dan Taiwan.
Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan produksi hutan antara lain:
- Melarang penebangan kayu tanpa izin dari
pemerintah(Departemen Kehutanan),
- Mencabut izin pengusaha HPH yang melanggar peraturan,
- Menebang hutan secara selektif
- Melakukan permajaan tanaman,
- Melakukan rehabilitas dan reboisasi areal hutan yang
rusak, dan
- Melakukan penanaman di lahan kritis.
IPTEK DAN KELESTARIAN HIDUP
Pandangan Baru Terhadap Lingkungan
Masalah lingkungan hidup sebenarnya bukan
persoalan yang baru. Kerusakan lingkungan oleh aktivitas manusia yang makin
meningkat, antara lain tercemarnya lingkungan oleh pestisida serta limbah
industri dan transportasi, rusaknya habitat tumbuhan dan hewan langka, serta
menurunnya nilai estetika alm, merupakan beberapa masalah lingkungan hidup.
Pada tahun 1970-an, masalah lingkungan hidup
semakin luas. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya atmosfer bumi sebagai
akibat tidak terkendalinya efek rumah kaca. Pemanasan global pada tiga decade
akhir abad ke-20 telah menimbulkan:
- Peningkatan suhu
- Perubahan iklim terutama
curah hujan
- Peningkatan intensitas dan
kualitas badai
- Kenaikan suhu serta
permukaan air
Hal
tersebut menyebabkan sebagian besar wilayah di dunia sering mengalami
bencana.Sementara itu, air hujan semakin asam sehingga merusak lahan pertanian,
hutan, dan biota lainnya.
Pada
saat yang sama, para ahli menemukan lubang pada lapisan ozon di sekitar
antartika.Lubang tersebut semakin besar dari tahun ke tahun, sehingga sinar
ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan makhluk di bumi semakin banyak masuk
troposfer.
Dampak
Perkembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahun dan Teknologi, serta Perubahan Sosial
Ekonomi Terhadap Masalah Lingkungan Hidup
Manusia
menciptakan teknologi dengan maksud agar hidupnya lebih mudah, praktis, efisien
dan tidak banyak mengalami kesulitan. Namun, tidak jarang, Iptek justru
menimbulkan masalh serius bagi kehidupan umat manusia. Para petani mungkin
sangat terbantu oleh kemajuan teknologi seperti traktor, alat penyemprot dan
penyiram tanaman, dan berbagai jenis pestisida yang cukup ampuh untuk
memberantas hama. Namun di sisi lain penggunaan pestisida yang berlebihan juga
menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup suatu ekosistem. Jadi, jelas bahwa
perkembangan dan penerapan Iptek tidak selalu membawa dampak positif, namun
juga dampak negatif.
Dampak Positif bagi Lingkungan Hidup
Bidang Industri:
- Diperluasnya lapangan kerja dengan berdirinya industry
atau pabrik baru
- Pekembangan industry bertambah baik, misalnya dengan
penelitian dan pengembangan di bidang industry transportasi, elektronika,
dan industry rekayasa.
- Berkembangnya tanaman sebagai bahan baku industri (kapas
untuk industri tekstil, kayu sengon, dan pinus untuk industry kertas).
- Diciptakan mesin daur ulang, sehingga sampah sebagai
sumber pencemaran lingkungan dapat dikurangi.
- Peningkatan industri ekspor migas dan nonmigas.
- Memperoleh devisa dari industri pariwisata.
Bidang Pertanian :
- Bertambahnya varietas baru dan unggul
- Peningkatan hasil produksi pertanian
- Dikenal dan dipakainya alat-alat pertanian modern
- Dikenalnya system pemupukan dan obat-obat hama
- Pemberantas hama dengan pesawat terbang di perkebunan
- Dampak Negatif bagi Lingkungan Hidup
Bidang Lingkungan Alam :
- Lahan pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan
semakin sempit karena dibangun banyak perumahan.
- Rusaknya lingkungan alam, karena dibangunnya industry
atau pabrik
- Terjadinya banjir dan erosi karena penebangan hutan
tidak terkendali (illegal loging)
- Untuk pemenuhan kebutuhan primer dan skundenya manusia
mengeksploitasi alam
- Pemupukan yang berlebihan mengakibatkan pencemaran tanah
- Terjadi pencemaran udara akibat pembakaran hutan yang
menghasilkan CO2 dan CO
- Terjadinya pencemaran air dari buangan limbah industry
- Terjadinya pencemaran udara dari asap-asap industry,
mobil, dan kendaraan bermotor
- Terjadinya pencemaran tanah dan bau sampah-sampah
industry dan rumah tangga.
MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA
Alam semesta yang dikenal manusia baik melalui
pengamatan indrawi langsung maupun dengan menggunakan media teknologi dan
kemampuan prediksinya adalah ciptaan Tuhan Al-Khaliq, bahkan semesta alam (selain alam
semesta yang sudah dikenal manusia) termasuk alam yang belum dikenal manusia
serta alam yang sedang dalam proses kejadiannya, ini semuanya adalah ciptaan Al-Khaliqpula,
semua yang ada adalah ciptaan-Nya. Dalam jagat raya (alam semesta yang kita
kenal) terdapat galaksi (gugusan-gugusan bintang) yang jumlahnya miliaran, dan
di setiap galaksi terdapat miliaran bintang, salah satu dari gugus bintang itu
adalah galaksi Bima Sakti atau milky way. Dalam galaksi Bima Sakti ini ada
satu bintang yang namanya Matahari yang di kelilingi oleh planet-planet, dan
salah satu planetnya adalah planet Bumi tempat tinggal manusia.
Evolusi kecerdasan, evolusi teknologi serta
tahap peradaban berkembang terus sejalan dengan daya jelajah manusia, baik
daalam bentuk fisikal terlebih lagi dalam daya cipta dan imajinasinya, namun
tampaknya ruang gerak manusia tetap ada batasnya, sebab sebagai makhluk alam
dia tetap tunduk pada hukum alam tersebut. Oleh karena itu, dalam kemajuan
teknologi yang dicapai saat ini, masih tetap beragam antispaso dan respons
manusia terhadap lingungan. Beberapa paham tentang hubungan manusia dengan
lingungan ini muncul, seperti:
- Paham kosmogini, yaitu paham yang menyatakan
bahwa manusia harus menyesuaikan diri dengan alam karena alam sendiri yang
mengetahui paling baik.
- Paham Determinisme, yaitu
paham yang menyatakan bahwa perkembangan manusia sangat ditentukan oleh
alam lingkungannya. Beberapa tokoh terkenalnya adalah Charles Darwin
(1809-1882) dengan teori evolusinya.
- Dia mengemukakan bahwa
makhluk hidup (tumbihan, hewan, dan manusia) secara berkesinambungan dari
waktu ke waktu mengalami perkembngan. Pada perkembangan tersebut terjadi
perjuangan hidup (struggle for life, struggle for existence) seleksi alam
(natural selection) dan akan terjadi survival of the fittest yang kuat
akan bertahan hidup. Dalam proses perkembangan tersebut factor alam sangat
menentukan.
- Paham Posibilisme yang
menyatakan bahwa alam bukan merupakan factor yang menentukan melainkan
menjadi factor pengontrol, peluang atau kemungkinan terjadinya kegiatan
dan kebudayaan manusia.
- Paham Optimisme Teknologi.
Paham ini berasal dari pemikiran “man ecological dominant concept” yang
berarti manusia merupakan factor dominan terhadap lingkungan. Dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan rekayasa teknologi yang dilakukan
manusia, maka manusia dapat mengendalikannya, mengatur, mengolah, dan
mengarahkan lingkungannya.
- Paham Ketuhanan, sesuai
dengan keyakinan agama, bahwa manusia dan alam semesta diciptakan oleh
Tuhan, manusia bukan penguasa alam, akan tetapi hanya sekedar khalifah,
pembawa amatan di muka bumi. Hubungan manusia dengan alam merupakan
hubungan antar makhluk yang tunduk pada hukum alam (sunatullah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar