Kamis, 30 Mei 2013

Ras manusia dan Ciri - Cirinya
                                                               
Ras Manusia merupakan karakteristik luar yang diturunkan secara genetik dan membedakan satu kelompok dari kelompok lainnya.
Secara tradisional oleh para pakar dibedakan ada tiga ras utama yaitu:
·                     Ras Kulit Hitam
·                     Ras Kulit Putih
·                     Ras Kulit Kuning

Namun setelah diteliti lebih lanjut ternyata ras manusia pembagian bisa lebih rinci lagi menjadi:
·                     Ras Australoid (orang Dravida, orang Asia Tenggara "Asli", orang Papua, dan orang Australia)
·                     Ras Negroid (Kulit Hitam)
·                     Ras Kaukasoid (Kulit Putih)
·                     Ras Mongoloid (Kulit Kuning)

Satu hal yang sama pada umat manusia adalah kesamaan selnya; yang berbeda dengan sel binatang.Ras adalah pengelompokkan manusia berdasarkan ciri-ciri luar atau fisiknya saja seperti warna kulit, rambut, bentuk hidung, kepala, postur tubuh serta susunan giginya.

a. Ras Australoid



Ras Australoid adalah nama ras manusia yang mendiami bagian selatan India, Srilanka, beberapa kelompok di Asia Tenggara, Papua, Kepulauan Melanesia dan Australia. Untuk kelompok di Asia Tenggara, orang asli di Malaysia dan orang Negrito di Filipina termasuk ras ini. Sebelum Ras Mongoloid tiba di Nusantara, Ras Australoid merupakan ras dominan yang tersebar diseluruh pulau, samapi terdesak ke bagian timur Nusantara.
Ciri khas utama ras ini ialah bahwa mereka berambut keriting hitam dan berkulit hitam. Namun beberapa anggota ras ini di Australia berambut pirang dan rambutnya tidaklah keriting melainkan lurus. Selain itu beberapa orang asli di Malaysia kulitnya juga tidak selalu hitam dan bahkan menjurus putih.


b. Ras Kaukasoid


Ras Kaukasoid adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan, dan India Utara. Keturunan mereka juga menetap di Australia, Amerika Utara, sebagian dari Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Selandia Baru.
Ciri-ciri ras kaukasoid :
 -    hidung mancung
 -    kulit putih
 -    rambut pirang sampai coklat kepirang kehitaman
 -    kelopak mata lurus
Anggota ras Kaukasoid biasa disebut “berkulit putih”, namun ini tidak selalu benar. Oleh beberapa pakar misalkan orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap termasuk ras Kaukasoid, meski mereka berambut keriting dan berkulit hitam, mirip dengan anggota ras Negroid. Namun mereka tengkoraknya lebih mirip tengkorak anggota ras Kaukasoid.

c. Ras Mongoloid



Ras Mongoloid adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Asia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar di lepas pantai timur Afrika, beberapa bagian India Timur Laut, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan dan Oseania. Anggota ras Mongoloid biasa disebut “berkulit kuning”, namun ini tidak selalu benar. Misalkan orang Indian di Amerika dianggap berkulit merah dan orang Asia Tenggara seringkali berkulit coklat muda sampai coklat gelap.
Ciri-ciri ras Mongoloid :
 -    kulit kuning sampai sawo mateng
 -    rambut lurus
 -    bulu badan sedikit
 -    mata sipit (Asia Mongoloid)
 -    ras ini juga lebih kecil dan pendek dari pada Kaukasoid

d. Ras Negroid



Ras Negroid adalah ras manusia yang terutama mendiami benua Afrika di sebelah selatan gurun sahara. Keturunan mereka banyak mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan dan juga Eropa serta Timur Tengah.
Ciri-ciri ras Negroid :
 -    rambut keriting
 -    kulit hitam
 -    bibir tebal
 -    kelopak mata lurus


Pewarisan Budaya

· 
 PENGERTIAN PEWARISAN BUDAYA
Merupakan suatu proses peralihan nilai-nilai dan norma-norma yang dilakukan dan diberikan melalui pembelajaran oleh generasi tua ke generasi yang muda
Contoh – contoh yang menyebabkan pewarisan budaya muncul..
Sosialisasi pertama seorang anak adalah bersama ibunya sosialisasi antar masyarakat

·  TUJUAN PEWARISAN BUDAYA
1. Pengenalan nilai, norma, dan adat istiadat dalam hidup.
2. Terciptanya keadaan yang tertib,tentram harmonis dalam masyarakat.
3. Usia manusia terbatas

·  PROSES PEWARISAN BUDAYA
1.   Internalisasi
Proses yang berlangsung sepanjang hidup individu, yaitu mulai dari lahir hingga akhit hayat nya. Sepanjang hayat nya seseorang terus belajar untuk mengolah segala perasaan, hasrat nafsu, dan emosi kemudian menjadi sebuah kepribadian.
2.  Sosialisasi
Proses seorang individu belajar berinteraksi dengan sesamanya dalam suatu masyarakat menurut sistem nilai, norma, dan adat istiadat yang mengatur masyarakat yang bersangkutan.
3.  Enkulturasi
Proses belajar dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap adat, sistem norma, serta semua aturan yang ada di dalam kebudayaan suatu masyarakat.

SARANA PROSES PEWARISAN BUDAYA PADA MASYARAKAT SECARA TRADISIONAL

·      Keluarga
Yaitu sebagai media perubahan budaya yang pertama dan utama, Karena keluarga sebagai sumber pertama kali belajar atau agen sosialisasi primer.
Fungsi keluarga:
1. Reproduksi.
2. Ekonomi.
3. Edukatif
4. Afektif atau sikap.
5. Perlindungan.
6. Religi.
Contoh nya:
seorang anak yang mendapatkan hak nya, ia akan belajar dari hal itu untuk bertindak adil.
Anak sering melihat orang tuanya mengaji dan beribadah di rumah sehingga anak akan menirunya.
Melalui dongeng-dongeng


·  Masyarakat
Terjadi melalui proses sosialisasi, dimana anggota masyarakat belajar tentang adat, nilai, dan norma yang berlaku.
Salah satu bentuk yang paling penting yaitu lingkungan teman sepermainan.
contoh : Bicara sopan pada orang yang lebih tua, dilarang meludah sembarangan
·  Lembaga Adat
Masyarakat selalu identik dengan adat. tiap orang terikat pada aturan adat yang dimiliki oleh lembaga adat apabila dilanggar akan mendapatkan sanksi sosial.
lembaga adat sebagai tempat pewarisan kebudayaan mengajarkan betapa pentingnya menjaga kelestarian adat, agar generasi muda tidak melupakan begitu saja.
Peran lembaga adat dalam pewarisan budaya adalah mensosialisasikan norma dan adat yang berlaku dalam masyarakat.
Contoh : Kampung Naga  merupakan suatu kampung yang mewarisi budaya leluhur melalui lembaga adat.
·  Lembaga Agama
sebagai sumber utama nilai dan norma. Lembaga agama memberikan legitimasi adikodrati terhadap nilai dan norma yang berlaku
Misalnya : Pondok pesantren seorang santri diwajibkan mengamalkan perbuatan-perbuatan baik.

Sarana pewarisan budaya pada masyarakat secara modern
    Sekolah / Pendidikan
Disekolah terdapat suatu pembelajaran secara sistematis terhadap individu.
Dalam pewarisan budaya, sekolah memiliki fungsi sebagai berikut :
1.      Memperkenalkan, memelihara dan mengembangkan unsure-unsur budaya
2.      Mengembangkan kekuatan penalaran
3.      Memperkuat kepribadian dan budi pekerti
4.      Menumbuhkembangkan semangat kebangsaan
5.      Menumbuhkan manusia pembangunan

·      Media masa
Melalui media masa, setiap individu dapat memperoleh informasi dan pengetahuan. Melalui media masa juga, cakrawala berfikir masyarakat dapat dikembangkan dan diperluas dalam suatu proses pewarisan budaya.
media masa mencakup media cetak maupun elektronik.
contohnya : buku, koran, majalah, tabloid, televisi, radio, serta internet.

Dampak positif dan negative pengaruh budaya asing dalam pewarisan budaya

1.         Dampak positif dari pengaruh asing terhadap Budaya kita, akibat perkembangan media massa dan tekhnologi :
Mempercepat proses perkembangan pembangunan karena masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, baik dalam bidang telekomunikasi dan elektronik maupun dalam bidang lainnya.
Memperluas cakrawala berpikir dan berwawasan luas sehingga menjadikan manusia indonesia sebagai pelopor pembaruan dan perintis pembangunan.

2.        Adapun dampak negatif dari budaya budaya asing yang masuk melalui sarana pewarisan budaya media massa, adalah sebagai berikut :

a.  Terjadinya goncangan atau cultural shock sehingga ada individu yang tidak siap dalam   menerima perubahan – perubahan yang terjadi. Akibat nya mereka jadi tertinggal dan frustasi.
      b. terjadi ketimpangan budaya atau cultural lag. Disebabkan budaya asing yang masuk tidak serempak
c. Pergeseran nilai- nilai budaya yang mengakibatkan anomi. Pewarisan budaya yang begitu cepat sehingga tidak disertai perubahan di bidang nilai budaya dan keagamaan.

·           Bidang politik
Dalam hal ini, pewarisan budaya dilakukan melalui lembaga pemerintahan. Lembaga ini, berada pada tiap-tiap tingkat kehidupan masyarakat. Ada pemerintah pusat dan daerah yang meliputi kelurahan, rukun warga, rukun tetangga, dan lain-lain.
Peran warga dalam bidang politik disalurkan melalui kelembagaan partai-partai politik.

Fungsi lembaga politik
Mengawasi, menyusun, menerapkan hukum-hukum negara dan menyelenggarakan serta mengawasi perundang-undangan dan lain-lain.
Untuk menyelenggarakan sistem pemerintahan yang demokratis.
Kesadaran berbangsa dan bernegara akan tumbuh dalam bentuk patriotisme, bela negara, dan cinta tanah air.

·           Organisasi atau kelompok sosial.
Yaitu pengelompokan orang-orang yang disebutkan oleh C.H. HOLLEY sebagai “secondary group atau kelompok sekunder. “.
Kelompok ini dibentuk secara terorganisir untuk mencapai kepentingan tertentu dalam kehidupan masyarakat..
Baik meliputi bidang keagamaan, pendidikan, politik pemerintahan, dan sebagainya.
perkumpulan yang ada dimasyarakat asalkan bersifat positif

· Bidang Perekonomian.
1.    Bidang produksi yaitu usaha-usaha menghasilkan kebutuhan-kebutuhan ekonomi melalui usaha pertanian, perikanan, peternakan dan perindustrian
2.    Bidang konsumsi yaitu usaha-usaha yang secara langsung dinikmati warga masyarakat sebagai konsumen, terutama kebutuhan manusia untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
3.    Bidang distribusi yaitu usaha-usaha untuk menyebarluaskan hasil-hasil produksi melalui distribusi perdagangan atau perniagaan


Enkulturasi


Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses mempelajari dan menysuaikan alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini berlangsung sejak kecil, mulai dari lingkungan kecil (keluarga) ke lingkungan yang lebih besar (masyarakat). Misalnya anak kecil menyesuaikan diri dengan waktu makan dan waktu minum secara teratur, mengenal ibu, ayah, dan anggota-anggota keluarganya, adat, dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam keluarganya, dan seterusnya sampai ke hal-hal di luar lingkup keluarga seperti norma, adat istiadat, serta hasil-hasil budaya masyarakat.
Dalam masyarakat ia belajar membuat alat-alat permainan, belajar membuat alat-alat kebudayaan, belajar memahami unsur-unsur budaya dalam masyarakatnya. Pada mulanya, yang dipelajari tentu hal-hal yang menarik perhatiannya dan yang konkret. Kemudian sesuai dengan perkembangan jiwanya, ia mempelajari unsur-unsur budaya lainnya yang lebih kompleks dan bersifat abstrak.
Disamping enkulturasi, terdapat sosialisasi. Sosisalisasi adalah proses pemasyarakatan, yaitu seluruh proses apabila seorang individu dari masa kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan diri dengan individu-individu lain dalam masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto, sosialisasi adalah suatu proses di mana anggota masyarakat baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana ia menjadi anggota.
Di mana-mana, di berbagai kebudayaan, sosialisasi tampak berbeda-beda tetapi juga sama. Meskipun caranya berbeda, tujuannya sama, yaitu membentuk seorang manusia menjadi dewasa. Proses sosialisasi seorang inndividu berlangsung sejak kecil. Mula-mula mengenal dan menyesuaikan diri dengan individu-individulain dalam lingkungan terkecil (keluarga), kemudian dengan teman-teman sebaya atau sepermainan yang bertetangga dekat, dengan saudara sepupu, sekerabat, dan akhirnya dengan masyarakat luas.
M.J.Herskovits berpendapat bahwa perbedaan antar enculturation (enkulturasi) dengan socialization (sosialisasi) adalah sebagai berikut :
1.   Enculturation (enkulturasi) adalah suatu proses bagi seorang baik secara sadar maupun tidak sadar, mempelajari seluruh kebudayaan masyarakat.
2.  Socialization (sosialisasi) adalah suatu  proses bagi seorang anak untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku dalam keluarganya.
Secara singkat perbedaan antara enkulturasi dan sosialisasi adalah dalam enkulturasi seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikirannya dengan lingkungan kebudayaannya, sedangkan sosialisaasi si individu melakukan proses penyesuaian diri dengan lingkungan sosial.




Pengaruh Budaya Asing terhadap Budaya Indonesia


Budaya merupakan suatu cerminan hidup suatu negara. Setiap negara mempunyai cerminan atau budaya tersendiri dalam lika liku di kehidupannya masing masing. Budaya juga merupakan warisan dari generasi ke generasi. Di setiap negara pasti mempertahankan budayanya dari budaya asing. Indonesia sudah berakulturasi dengan kebudayaan asing sejak lama. Terletaknya Indonesia di pertengahan benua Asia dan Australia yang menjadikan jalur perdagangan pada masa lampau. Sehingga menjadikan budaya Indonesia bercampur dengan budaya asing.
Fakta yang terjadi sekarang, Indonesia sudah pudar dengan budaya pribumi, yang sudah tertindas budaya asing. Budaya barat yang menjadi modernitas dan cerminan trendsetter di Indoanesia. Pengaruh budaya asing mempunyai efek positif dan negatifnya.
Tetapi, dilihat dari minoritas,cenderung menyerap hal negatif. Sayangnya, masyarakat Indonesia lebih mengamini kebudayaan Barat sebagai bentuk kebebasan yang sebebas-bebasnya. Sudah banyak masyarakat yang menganggap budaya Barat merupakan budaya yang peling benar. Hal inilah yang tampak keliru karena budaya Barat tidak hanya melahirkan kebebasan.Seharusnya masyarakat mencontohkan budaya barat untuk kemajuan negara Indonesia sendiri, contohnya seperti teknologi yang maju di budaya asing.
Kecenderungan masyarakat Indonesia yang lupa dan melalaikan budaya dalam negeri sendiri mengakibatkan banyak budaya asli Indoensia tidak lagi diakui bangsa lain. Sebagai negara berkembang, masyarakat indonesia seharusnya meniru motivasi Barat untuk menjadi negara yang maju bukan malah melalaikan budaya sendiri.

Dampak Positif Kebudayaan Barat
·                     Pola pikir dan sikap masyarakat yang berubah seiringnya dengan globalisasi dan modernisasi yang berkembang di Barat. Mengubah masyarakat menjadi berpikir rasional yang sebelumnya berpikir irasional
·                     Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari barat yang memberikan kemudahan bagi masyarakat sekaligus memotivasi masyarakat untuk maju dalam segala hal di kehidupan bermasyarakat.
·                     Perkembangan industri barat dalam memproduksi berbagai alat transportasi dan komunikasi yang canggih yang meningkatkan taraf hifup masyarakat dan mengurangi pengangguran.

Dampak Negatif Kebudayaan Barat
Selain dampak positif,budaya barat juga berdampak negatif bagi kebudayaan Indonesia
·                     Banyaknya produk impor yang menjadikan produk dalam negeri terpinggirkan.
·                     Adanya kesenjangan sosial di masyarakat. Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat masyarakat menjadi individu atau sudah tidak lagi butuh pertolongan antar masyarakat. Hal ini memacu adanya individualisme.
·                     Berkembangnya gaya hidup ke barat-baratan, menjadikan hidup bebas. Hal ini yang menyebabkan sudah hilangnya moral atau perilaku yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, dan malah menjadikan masyarakat menganut gaya hidup hedonis.
      Mengatasi dampak pengaruh kebudayan asing dibutuhkan dukungan pemerintah dan tokoh masyarakat serta masyarakat itu sendiri untuk mengendalikan kondisi moral agar teteap berada pada nilai leluhur bangsa Indonesia



Modernisasi & Globalisasi


Pengertian Modernisasi 
Pengertian modernisasi menurut beberapa ahli adalah:
1.    Alex Inkeles : modernisasi adalah sikap – sikap tertentu yang menandai manusia dalam setiap masyarakat modern
2.   Astrid S.Susanto: modernisasi adalah proses pembangunan yang diberikan oleh perubahan demi kemajuan 
3.   Oghburn dan Nimkoff : modernisasi tidak sama dengan reformasi yang menekankan pada factor – factor rehabilitasi. Modernisasi bersifat preventif dan konstruktif
4.   Soerjono Soekanto : modernisasi adalah suatu bentuk perubahan sosial yang biasanya merupakan perubahan sosial yang terarah (directed change) yang didasarkan pada suatu perencanaan yang disebut sosial planning
5.   J.W. Schoorl : modernisasi merupakan penggantian teknik produksi dari cara – cara tradisional ke cara-cara yang tertampung dalam pengertian revolusi industri. Schoorl merumuskan penerapan ilmu pengetahuan ilmiah yang ada kepada semua aktivitas merupakan factor penting dalam modernisasi
Dilihat dari definisi diatas modernisasi dapat dilihat sebagai suatu perubahan fisik yaitu cara – cara tradisional kearah modern atau penggunaan teknologi atau mesin serta dari pola pikir yaitu pola pikir tradisional menjadi pola pikir rasional. Praktis dan efisien
Syarat modernisasi menurut Soerjono Soekanto adalah :
1. cara berfikir yang ilmiah (scientific thinking)
2. sistem administrasi yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi
3. adanya sistem pengumpulan datayang baik dan teratur dan terpusat
4. penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat – alat komunikasi massa
5. tingkat organisasi yang tinggi
6. sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial 
Setiap modernisasi hal yang paling mendukung adalah sumber daya manusia modern. Adapun konsep manusia modern dikemukakan oleh Alex Inkeles adalah sebagai berikut:
1. Bersikap terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru dan penemuan-penemuan baru
2. Senantiasa siap menerima perubahan
3. Mempunyai kepekaan terhadap masalah – masalah yang dihadapi di sekitarnya
4. Senantiasa mempunyai informasi yang lengkap mengenai pendiriannya
5. Lebih banyak berorientasi ke masa kini dan masa mendatang
6. Senantiasa menyadari potensi-potensi yang ada pada dirinya
7. Tidak parah pada nasib
8. Percaya pada keampuhan iptek
9. Menyadari hak-hak, kewajiban serta kehormatan orang lain

Pengertian Globalisasi
Pengertian Globalisasi menurut beberapa ahli adalah :
1.    Selo Soemardjan : globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalah untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya yerbentuknya PBB, OKI
2.   Menurut Anthony Giddens (1989), proses peningkatan kesalingtergantungan masyarakat dunia dinamakan dengan globalisasi. Ditandai oleh kesenjangan tingkat kehidupan antara masyarakat industri dan masyarakat dunia ketiga(yang pernah dijajah Barat dan mayoritas hidup dari pertanian)
Globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan teknologi di bidang komunikasi dunia.
Biasanya unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat adalah berupa teknologi tepat guna dan mudah aplikasinya, pendidikan formal serta unsur yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat. Sedang unsur globalisasi yang sulit diteriba biasanya berupa teknologi yang rumit dan mahal, menyangkut ideologi, politik dan kepercayaan serta sukar disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masyarakat.
Masyarakat penerima globalisasi ada yang mampu menerima globalisasi tersebut atau ada yang menolak. Adapun mereka yang menolak biasanya adalah :
1. kelompok masyarakat yang belum mapan atau belum siap menerima perubahan
2. kelompok masyarakat tertinggal yang terasing
3. kelompok masyarakat dari kalangan generasi tua yang cenderung mencurigai globalisasi

Adapun kelompok masyarakat atau individu yang menerima globalisasi adalah
1. kelompok masyarakat yang kedudukan atau status sosialnya sudah mapan
2. kelompok masyarakat kota yang telah menikmati berbagai media komunikasi dan informasi globalisasi
3. kelompok masyarakat dari kalangan generasi muda yang memiliki kecenderungan terbuka menerima unsur-unsur perubahan dan modernisasi

Proses Globalisasi

1. Bangkitnya perekonomian internasional, ditandai dimulai dengan adanya perdagangan
internasional (adanya jalur dagang sutra Cina 1000 - 1500 SM )
2. Dominasi perdagangan kaum Muslim di Asia dan Afrika
3. Eksplorasi dunia oleh negara-negara Eropa
4. Munculnya perusahaan - perusahaan multinasional
5. Runtuhnya komunisme dan menyebarnya kapitalisme
Dampak Perubahan Sosial Budaya sebagai Akibat Modernisasi dan Globalisasi

Dampak positif modernisasi :
1. Tercapainya kemajuan kebudayaan bangsa
2. Meningkatnya industri yang memungkinkan masyarakat lebih sejahtera (lapangan kerja, barang konsumsi, volume ekspor dan lain-lain)
3. Meningkatnya efesiensi dan efektifitas kerja, transportasi dan komunikasi
4. Meningkatnya sector ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kualitas sumber daya manusia

Dampak negatif modernisasi :
1. Pudarnya pengetahuan tradisional
2. Pudarnya sistem kepercayaan atau religi tradisional
3. Bergesernya nilai budaya akibat kemajuan di bidang teknologi dan pengetahuan
4. Melemahnya etos kerja tradisional
5. Meningkatnya angka kriminalitas dan kenakalan remaja
6. Meningkatnya tingkat pencemaran lingkungan
7. Menimbulkan kesenjangan sosial ekonomi

Dampak positif globalisasi
1. Masuknya nilai – nilai positif (disiplin, etos kerja, pentingnya pendidikan)
2. Mempercepat proses pembangunan karena perkembangan iptek
3. Menumbuhkan dinamika terbuka dan tanggap terhadap unsur –unsur pembaruan

Dampak negatif globalisasi
1. Terjadinya cultural shock, yaitu masyarakat mengalami disorientasi dan frustasi karena tidak siap menerima kenyataan perubahan akibat globalisasi
2. Terjadinya cultural lag yaitu unsur – unsur globalisasi tidak berlangsung secara serempak
3. Anomi, yaitu keadaan tanpa nilai karena nilai dan norma lama telah ditinggalkan sedang nilai dan norma baru belum terbentuk.

Tantangan global terhadap eksistensi Jati Diri Bangsa

Jati Diri Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia adalah masyarakat multikultur yang sesungguhnya sulit untuk dirumuskan jati dirinya. Tetapi bangsa Inodesia memiliki puncak-puncak kebudayaan daerah yang luhur dan akhirnya diterima oleh seluruh bangsa sehingga memunculkan budaya nasional. Jati diri bangsa Indonesia adalah budaya-budaya yang khas atau karakter yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang mampu membedakan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Jati diri bangsa Indonesia antara lain
1. mementingkan nilai-nilai religius dan ketakwaan terhadap Tuhan YME
2. senantiasa menempuh jalan musyawarah
3. mementingkan gotong royong
4. menghormati harkat dan martabat orang lain (santun dan malu terhadap hal yang berkaitan dengan kesusilaan)
5. dapat menerima perbedaan serta menghargai perbedaan
Adanya modernisasi maupun globalisasi dapat memudarkan budaya dan jati dir bangsa. Adapun tantangan global terhadap keberadaan jati diri yang dimiliki bangsa adalah adanya sikap, unsur atau nilai:
1. Konsumerisme
2. Westernisasi
3. Sekulerisme
4. Kekurangmandirian
5. Adanya demoralisasi, kenakalan remaja
6. Munculnya kondisi disharmonis
7. Meningkatnya sikap egois dan materialistis
8. Munculnya pola kehidupan yang kompetitif dan disorganisasi sosial
9. Kerusakan lingkungan

Upaya Mencegah Memudarnya Budaya dan Jati Diri Bangsa
Adanya arus globalisasi dan modernisasi memunculkan masalah pada generasi muda. Generasi muda merupakan pewaris kebudayaan maupun berkewajiban mempertahankan jati diri bangsa, tetapi pada faktanya sekarang ini banyak generasi muda merasa asing di negeri sendiri. Oleh karena itu upaya mencegah memudarnya budaya dan jati diri bangsa perlu dilakukan baik oleh pemerintah, pihak swasta maupun secara penuh kesadaran oleh masyarakat itu sendiri. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:
1. Melakukan reorientasi budaya (culture reorientation), yaitu aktivitas menengok kembali keberadaan budaya sebagai langkah awal untuk memperkenalkan budaya sendiri kepada generasi baru yang belum memahami nama, fungsi dan asalusul suatu subkebudayaan
2. Melakukan revitalisasi budaya, yaitu upaya perombakan dan penyesuaian sedemikian rupa sehingga unsur-unsur budaya tersebut menjadi penting kembali
3. Melakukan refungsionalisasi budaya, yaitu membuat suatu budaya mengakar dan berfungsi bagi keperluan sehari-hari masyarakat
4. Mengupayakan pelembagaan budaya
5. Melakukan implementasi budaya

Jumat, 17 Mei 2013

Kehidupan Berkelompok Makhluk Manusia

Manusia adalah jenis makhluk yang juga hidup dalam kelompok. Dengan demikian, maka pengetahuan mengenai asas-asas hidup berkelompok yang sebenarnya telah dapat kita pelajari pada sebagian jenis protozoa, serangga, dan bintang berkelompok tersebut, juga penting untuk mencapai pengertian mengenai kehidupan berkelompok makhluk hidup manusia.
Walaupun demikian masih ada suatu perbedaan asasi yang sangat mendasar antara kehidupan kelompok binatang dan kehidupan kelompok menusia. Sistem pembagian kerja, aktivitas kerja sama, dan berkomunikasi dalam kehidupan kelompok binatang bersifat  naluri. Naluri merupakan suatu kemampuan yang telah terencana oleh alam dan terkandung dalam gen jenis binatang yang bersangkutan. Sedangkan sistem pembagian kerja, aktivitas kerja sama, dan berkomunikasi dalam kehidupan kelompok manusia tidak bersifat naluri. Hal ini disebabkan karena lepas dari pengaruh ciri-ciri ras, baik Kaukasoid, Mongoloid, Negroid atau lainnya, organisme manusia merevolusi suatu otak yang khas. Seperti yang telah dalam Bab 2, otak manusia telah mengembangkan suatu kemampuan yang biasanya disebut “akal”. Akal manusia mampu untuk membayangkan dirinya dan peristiwa – peristiwa yang mungkin terjadi terhadap dirinya, sehingga dengan demikian manusia dapat mengandalkan pilihan dan seleksi terhadap berbagai alternatif dalam mempertahankan hidup terhadap kekejaman alam sekelilingnya.
Apabila ditemukan suatu tingkah laku yang efektif dalam menanggulangi suatu kali masalah hidup maka tingkah laku itu tentu diulanginya setiap kali masalah serupa timbul. Kemudian orang mengkomunikasikan pola tingkah laku baru tadi kepada keturunannya sehingga pola itu menjadi mantap dan menjadi suatu adat yang dilaksanakan oleh sebagian besar warga kelompok itu. Dengan demikian, banyak dari pola tingkah laku manusia yang telah menjadi adat-istiadat itu dijadikan milik dirinya dengan belajar.
Kelakuan binatang berkelompok (animal behavior) yang berakar dalam naluri, pada manusia menjadi tingkah laku manusia dalam kehidupan berkelompok, sebaiknya diadakan perbaikan istilah juga. Kelakukan binatang dan kelakuan manusia yang prosesnya telah direncanakan dalam gennya dan merupakan milik dirinya tanpa belajar, seperti refleks, kelakuan naluri, dan kelakuan membabi buta, tetap kita sebut kelakuan (behavior). Sebaliknya, perilaku manusia yang prosesnya tidak terncana dalam gennya, tetapi yang harus dijadikan milik dirinya dengan belajar, kita sebut tindakan atau tingkah laku (action).
Oleh karena pola-pola tindakan dan tingkah laku manusia adalah hasil belajar, maka kita dapat mudah mengerti bahwa pola-pola bentuk biologisnya. Apabilapola kelakuan dan hidup kelompok serangga lebah dan bentuk sarangnya tidak berubah, sejak ratusan generasi ia berada di alam bumi ini, tidak demikian halnya dengan pola tingkah laku manusi. Tingkah laku dan hidup manusia beberapa tahun yang lalu sangat berbeda dengan sekarang. Hanya tiga dasawarsa hingga empat dasawarsa yang lalu saja orang Indonesia masih banyak tinggal dalam rumah-rumah besar dengan kelompok kerabatnya yang luas, dan dari musim ke musim menanam padi di ladang atau sawah sebagainya petani. Kini keturunannya langsung dari  para petani tadi tinggal dalam rumah-rumah gedung dalam kompleks permahan jawatan atau persahaan, atau perusahaan swasta, dan tiap hari hidup di kantor, perusahaan atau pabrik sebagai direktur jendral, manajer, insinyur, atau ahli teknik. Hanya dua-tiga generasi yang lalu banyak orang Eskimo di daerah Pantai Utara Kanada dan Alaska masih berkemah dalam tenda-tenda yang dibuat dari kulit beruang yang dilindungi oleh gumpalan-gumpalan salju keras di kelilingi dan atasnya (igloo), dan tiap hari berburu binatang-binatang es. Keturunan-keturunan langsung para pemburu itu kini tinggal dalam apartemen-apartemen yang dibuat dari batu dan semen, dengan pengaturan suhu yang otomatis, dalam kompleks-kompleks perumahan pabrik-pabrik makanan ikan kaleng atau kompleks-kompleks permahan pusat pemboran minyak tempat mereka bekerja sebagai buruh pabrik atau buruh minyak.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam rentang waktu hidup beberapa generasi manusia tidak sama cepatnya pada kelompok manusia satu dengan kelompok manusia lainnya. Ada yang mengalami perubahan lambat yang berlangsung dalam jangka waktu beberapa puluh generasi selama satu-dua abad. Ada pula kelompok-kelompok yang berubah sangat cepat, hanya memerlukan jangka waktu dua-tiga  generasi saja selama hanya beberapa puluh tahun. Proses perubahan yang berbeda-beda menyebabkan timbul ragam kesatuan hidup menusia yang berada di muka bumi ini. Apabila sejenis serangga lebah tetap sama pola kelakuan dan cara hidupnya dimana pun ia berada, tidaklah demikian halnya dengan pola tingakah laku dan hidup manusia di Asia, Afrika, Australia, Amerika Utara, Amerika Latin, atau Eropa.


Source : Buku Pengantar Ilmu Antropologi. Prof. Dr. Koentjaraningrat.