a. Bahasa
Bahasa adalah suatu sistem yang memungkinkan
manusia untuk mengungkapkan emosi dan perasaannya ke dalam bentuk lambang yang
dapat dipahami dan ditafsirkan oleh orang lain.
Fungsi-fungsi bahasa :
1.
Fungsi praktis, yaitu untuk mengadakan
hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
2.
Fungsi artistik, yaitu mengolah dan
menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya demi pemuasan rasa
estetika/kebutuhan akan keindahan.
3.
Fungsi filosofis, yaitu untuk mempelajari
kebudayaan-kebudayaan manusia yang hidup di jaman dahulu kala.
4.
sebagai kunci atau sarana untuk mempelajari
ilmu-ilmu lain.
b. Seni
Seni ialah produk jenis prilaku manusia
khususnya dengan penggunaan kreatif imajinasi manusia untuk menerangkan,
memehami, dan menikmati kehidupan. Menurut Malinowski, segala aktivitas
kenudayaan itu sebenarnya bermakksud untuk memmuaskan suatu rangkaian dari
sejumlah kebutuhan naluri mahluk manusia yang berhubungan dengan seluruh
kehidupannya. Oleh karena itu dengan mempelajari seni, kita dapat memperoleh
gambaran mengenai sejarah, keadaan dan identitas sebuah masyarakat atau bangsa.
Seni memiliki fungsi kreatif dan ekspresional
juga seringkali memiliki fungsi untuk mempererat ikatan solidaritas, sebagai
saran pendidikan, sarana sosialisasi norma-norma, alat untuk mewariskan adat
dan nilai-nilai kebudayaan.
Kesenian dapat dibagi dalam dua bagian besar, yaitu :
1.
Seni rupa, yaitu kesenian yang dapat dinikmati
dengan mata.
2.
Seni suara, yaitu kesenian yang dapat
dinikmati dengan telinga.
c. Religi
Menurut Koentjoraningrat istilah religi
dibedakan dengan istilah agama, religi merupakan bagian dari kebudayaan.
Menurut Cirero religi tidak berbeda jauh dengan pengertian agama yaitu suatu
pengalaman batin dari kehidupan kejiwaan manusia kemudian menimbulkan
perbuatan-perbuatan atau tingkah laku manusia yang dipersembahkan kepada suatu
zat yang menguasai manusia dan seluruh alam semesta.
Menurut E.B. Tylor, evolusi religi
yang berdasarkan kesadaran manusia itu sendiri yang terbagi menjadi :
1.
Animesme, bentuk religi yang berdasarkan kepercayaan bahwa di alam
sekeliling tempat tinggal manusia tinggal berbagai maca, ruh, spirit, mahluk
halus, dan kekuatan gaib lainnya.
2.
Dinamisme, bentuk religi yang berdasarkan pada kepercayaan akan kekuatan
alam yang melebihi kekuatan manusia.
3.
Polytheisme, bentuk religi yang berdasarkan kepada kepercayaan akan
dewa-dewa, yang masing-masing mewakili suatu kekuatan atau fenomena alam
tertentu.
4.
Panteon, bentuk kepercayaan kepada dewa-dewa, dimana dewa-dewa tersebut
tergabung didalam suatu sistem dengan struktur tugas dan jenjang yang
berbeda-beda.
5.
Monotheisme, bentuk religi yang berdasarkan kepercayaan pada suatu kekuatan
tunggal.
Menurut Koenctjoroningrat religi
merupakan suatu sestem yang terdiri atas empat komponen :
1.
Emosi keagamaan yang menyebabkan manusia
menjadi religius.
2.
Sistem kepercayaan yang mengadung keruhanian
dan bayangan-bayangan manusia tentang sifat tuhan, wujud dan alam gaib.
3.
Sistem upacara religius yang bertujuan mencari
hubungan manusia dengan dewa-dewa atau mahluk-mahluk halus yang mendiami alam
gaib.
4.
Kelompok-kelompok religius atau
kesatuan-kesatuan sosial yang menganut sistem kepercayaan tersebut.
Dalam suatu praktek keagamaan atau kepercayaan
terdat bermacam-macm fungsi psikologis dan sosial :
1.
Fungsi Penyelamatan, keselamatan dapat dicapai dengan menjalankan
segalaaturanaturan atau norma yang ada.
2.
Fungsi Sosial, yaitu mengatur hubungan antara manusia dengan tuhan, manusia
dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan.
3.
Fungsi Pendidikan, suatu upacara keagamaan dan inisiasi dapat memperlancar atau
membantu melestarikan budaya.
source :
http://ainasabila.wordpress.com/antropologi/
source :
http://ainasabila.wordpress.com/antropologi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar