Budaya
lokal adalah budaya yang berkembang dan digunakan para pendukung kebudayaan di
suatu masyarakat. Budaya lokal merupakan adat-istiadat, kebudayaan yang sudah
berkembang, atau sesuatu yang menjadi kebiasaan yang sukardiubah yang terdapat
di suatu daerah tertentu.
Van Vollenhoven membagi masyarakat Indonesia kedalam 19 lingkungan hukum
adat.Koentjaraningrat menyebutnya sebagai daerah kebudayaan
(culture area).
Menurut Prof. Dr.
Haryati Soebadio, untuk menanggulangi masalah keakekaragaman budaya lokal perlu
diperhatikan keadaan umum dan menyeluruh, di antaranya sebagai beriktu :
1. Bahwa Indonesia
merupakan daerah kepulauan yang luas sekali.
2. Bahwa dalam wilayah
seluas itu dengan ribuan jumlah pulaunya dan penduduk yang berakaka ragam.
3. Bahwa teryanta
keakekaragamn bahasa dan budaya setempat itu memiliki dasar yang sama, berasal
dari rumpun bahasa dan jenis budaya yang sama.
Untuk melihat gambaran yang lebih jelas tentang beberapa contoh
masyarakat dan budaya lokal tersebut kita bisa melihat pada Masyarakat Tengger
di Jawa Timur dan Masyarakt Badui di Jawa barat yang tetap bertahan dengan
budaya yang khas sampai sekarang.
Sistem-sistem Budaya masyakat Indonesia
Setidak-tidaknya
ada tiga sistem budaya yang dapat dikenali, yaitu sistem budaya etnik, sistem
budaya agama besar, dan sistem budaya Indonesia.
1. Sistem
Budaya Etnik adalah sistem budaya yang ada di kesatuan masyarakat (ehtnic
group), yang terikat oleh suatu kesatuan budaya yang khusus.
2. Sistem
Agama Besar, berasal dari luar Indonesia yang telah mengakar secara kuat di
kalangan penduduk
kepulauan Indonesia.
3. Sistem
Budaya Indonesia, mempunyai dua fungsi yaitu sebagaiidentitas bangsa dan
sebagai alat yang dapat dipakai oleh seluruh bangsa Indonesia dalam komunikasi.
Perbedaan atau konflik yang terjadi dapat teratasi dengan kembali kepada
nilai-nilai dan norma-norma kolektif yang diterima dalam sistem budaya
Indonesia. Sebaliknya, posisi hirarkis sistem budaya Indonesia menyebabkan
ketegangan-ketegangan.
Pengaruh Budaya Asing
Budaya
asing yang masuk memiliki dua sisi pengaruh, yaitu pengaruh positif dan
pengaruh negatif :
1. Pengaruh Positif,
yaitu pengaruh yang memberikan kemajuan atau peningkatan kuaitas hidup
masyarakat. Penganruh tersebut antara lain :
1. Alih teknologi asing
yang berguna dalam industri,
2. Lapangan pekerjaan
bagi masyarakat semakin luas,
3. Masuknya nilai-nilai
positif, yaitu tentang arti penting pendidikan dan nilai menghargai waktu.
2.
Pengaruh Negatif, antara lain :
a. Masuknya Nilai-nilai budaya asing yang negatif,
misalnya gaya hidup hedonis dan serta instan, budaya egoisme dan
individualisme.
1. Menurunnya Moral
bangsa (Demoralisasi)
2. Munculnya kesenjangan
sosial masyarakat.
source :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar